Mahasiswa Kehidupan

Disini, selama tiga setengah tahun aku belajar banyak hal tentang manusia, tingkah laku, dinamika kepribadian, kecenderungan perilaku dll. Ya, setiap hari aku disuguhkan dengan ilmu berbau manusia, aku mempelajari sesuatu yang ada pada diriku dan bagaimana aku (manusia). Namun ternyata itu tak cukup bagiku, hanya sekedar teori tak cukup untuk dapat memahami manusia yang berbeda-beda, beda usia, gender, budaya dan yang paling penting adalah ke-khasannya masing-masing. 10 manusia berarti 10 kepribadian, 10 pikiran, perasaan, potensi, emosi yg berbeda-beda.  

Aku harus terus belajar.. 
Belajar mencintai manusia dgn masing-masing keunikannya. 
Belajar memahami manusia dgn masing-masing karakternya.
Belajar menghargai manusia dgn masing-masing kelebihan dan kekurangannya.


Rabb.. 
Ternyata itu semua tak mudah
Maha besar Engkau yg tlah menciptakannya.
Bagaimana mungkin kita akan memahami makhluk-Nya? Jika tak dekat dengan penciptanya..


Rabb..
Mungkin aku tak bisa membahagiakan semua orang, tapi setidaknya jangan biarkan aku menyakiti hati seorangpun.
Aku harus terus belajar, proses belajarku adalah sepanjang kehidupan, ya akulah Mahasiswa kehidupan..

15 Desember 2013

Teruntuk Putraku Tersayang

Pesan ini aku sampaikan, untuk calon putraku yang manis.

"Nak, jangan pernah kau menyakiti hati seorang perempuan ya, muliakan mereka seperti engkau memuliakan ibumu. Jadilah engkau pribadi yang kuat namun bersikap lembutlah pada mereka (perempuan)".


Sudah tak asing bagiku, mendengar cerita para perempuan yang disakiti oleh kaum pria, apakah mungkin karena kaum pria menganggap bahwa perempuan adalah makhluk yang terlalu lemah sehingga mudah untuk mereka sakiti, entahlah..
Memang kenyataannya tak semua pria seperti itu, bapakku pria yang baik, sopan dan sangat menyayangi ibu dan anak-anaknya. dan ku harap semoga masih banyak pria yang memuliakan kaum perempuan. termasuk engkau anakku, ya engkau calon putraku.. jika aku dengar ada seorang pria yang menyakiti perempuan, maka akan aku pastikan itu bukan dirimu Nak.

"Nak, jangan begitu ya, jangan buat hati ibu sedih karena kau menyakiti hati perempuan"

Dan calon anakku dengarlah, semoga nanti saat engkau dewasa berkata seperti ini.

" Ibu, aku ingin sekali seperti bapak"
" Kenapa Nak? "
" Karena bapak selalu membuat ibu tersenyum setiap saat "
" :) "

Pages