Pendidikan Karakter Dari Seorang Ayah
Label:
Psikologi Anak
- Senin, 22 April 2013
– Timothy Wibowo
“Satu Ayah lebih berharga dari 100 guru
disekolah” – George Herbert
Ada sebuah kisah, tentang seorang ayah yang sudah
terpisah lama dengan anaknya. Karena suatu hal, sang anak lari dari rumah dan
sang ayah mencarinya selama berbulan-bulan tanpa hasil. Akhirnya munculah ide
dari sang ayah, untuk memasang iklan di Koran, surat kabar yang paling besar dan
terkenal se Ibukota. Bunyi iklan tersebut: “Pato sayang, temui aku di depan
kantor surat kabar ini, jam 12 siang hari sabtu ini. Semua sudah aku ampuni, aku
mengasihimu nak”. Lalu hari yang di tunggu tiba, ternyata ada 800 orang bernama
Pato berkumpul mencari pengampunan dari seorang ayah yang sangat mengasihi.
Data dari statistic mengatakan bahwa orang yang
bertumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah akan tumbuh dengan kelainan perilaku,
kecenderungan bunuh diri dan menjadi criminal yang kejam. Sekitar 70% para
penghuni penjara dengan hukuman seumur hidup adalah orang yang bertumbuh tanpa
ayah (tanpa kedekatan emosional dari ayahnya).
Ada 2 hal penting rahasia sukses dari seorang
ayah yang bisa diturunkan kepada anaknya. Apa itu?
1. Pelajaran Untuk Survival.
Dari ayah kita akan belajar
mengenai pelajaran yang sangat kompleks tentang bertahan hidup. Kenapa kompleks,
sebab banyak hal yang perlu di “jaga” kestabilannya dalam hidup. Dalam keluarga,
bagaimana ayah berperan dalam keluarga, memperlakukan ibu kita – yang kelak akan
kita contoh dan duplikasi kepada pasangan kita. Membantu membesarkan hati anak
jika ada masalah – kelak akan kita lakukan juga pada
anak kita (ingat menjadi orangtua tidak ada sekolahnya, kita hanya mencontoh
apa yang orang
tua kita lakukan kepada kita). Kehidupan ekonomi keluarga, bagaimana ayah
berperan dalam hal memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam hal bertahan hidup kita
akan belajar
dari seorang ayah.
2. Masalah Karir. Yang satu ini
adalah penting jika kita ingin sukses secara financial dan karir, maka perbaiki
hubungan kita dengan ayah (bagi yang sudah besar) bagi kaum ayah muda,
berelasilah dengan baik dengan anak anda. Kenapa? Dari seorang ayah, akan
“diturunkan” kemampuan berkarir dan mendapatkan kemudahan dalam karir. Ingat
yang point pertama, secara mendasar kita belajar
survival dan dalam urusan bekerja seorang ayah adalah “mesin pencetak uang”.
Relasi yang baik antara ayah dan anak akan sangat membantu sang anak untuk
menuai sukses dikemudian hari saat dia memasuki dunia kerja.
Banyak klien saya yang hubungan dan relasinya
hancur dengan sang ayah sejak lama, kemudian dengan segala kerendahan hatinya
memulai hubungan yang baru dan saling memaafkan maka rejekinya juga berubah.
Disamping itu juga Doa seorang ayah untuk anaknya bagaikan “turbo” untuk
kesuksesan seorang anak. Bahkan doa yang benar-benar dilakukan seorang ayah,
mampu mengubah karir seorang anak jauh melampaui karirnya sang ayah. Banyak
kasus terjadi di dalam ruang terapi saya, pekerjaan yang buntu hanya perlu
berbaikan pada sang ayah. Mudah bukan?
Figur seorang Ayah adalah figur yang sangat
penting dijaman sekarang ini. Karena banyak sekali anak yang kehilangan figur
seorang ayah dan mencari perhatian ayahnya dengan melakukan apa yang kita sebut
“kenakalan”.
“Kulakukan ini semua untuk keluarga” adalah
jawaban klasik yang muncul di mulut kebanyakan ayah, “saya bekerja untuk siapa
kalau bukan untuk keluarga”, tetapi yang sering terjadi adalah keluarga menjadi
korban. Maunya yang terbaik buat keluarga tetapi keluarga jadi korbannya kelak
dan dimasa tuanya terjadi kebingungan, kenapa keluarga kok amburadul semua,
“salah dimana?” Ya tentunya anda sekalian tahu dimana letak salahnya, bukan.
Seorang manusia, akan mempunyai kehidupan yang
maksimal jika “dia diampuni dan mau mengampuni”. Ini adalah dasarnya. Bagi anda
seorang ayah, maukah anda mengampuni anak dan minta maaf kepada anak untuk
kebaikannya kelak dikehidupan masa depan? Dan anda sendiri sebagai ayah akan
menjadi ayah yang sangat maksimal bagi keluarga dan lingkungan sekitar anda.
Para Ayah, anda sangat dirindukan dan dibutuhkan
anak-anak anda untuk bekal kehidupan di masa depannya. Jangan habiskan seluruh
energy dan waktu di tempat kerja, sehingga waktu dirumah hanyalah sisa energy
dan duduk menonton tv atau membaca koran. Seorang anak perlu pelukan dan telinga
dari ayahnya untuk mendengar, mengerti apa yang diceritakan sang anak.
Ajarkan kebenaran tentang moral dan sopan santun
dan tentunya para ayah tidak akan menyesal kelak dalam kehidupan dewasa sang
anak akan mengamalkan didikan dari sang ayah.
“Seorang ayah mampu membantu menggerakan
perekonomian dunia dan mensejaterahkan kehidupan yang lebih layak untuk
kehidupan di BUMI ini” – Timothy Wibowo.
Langganan:
Postingan (Atom)